![]() |
depan cafetaria UB dan FIB |
Universitas Brawijaya (UB) di
gelisahkan oleh semakin minimnya lahan parkir yang menyempit, ini di sebabkan
oleh bertambahnya mahasiswa baru yang melonjak. Di tengarai dengan banyaknya
kendaraan yang parkir sampai menghabiskan bahu jalan. Otomatis kemacetan di
internal Brawijaya tak terhindarkan. Lantas kemanakah kebijakan rektorat untuk
menata tata ruang univesrsitas ini.
![]() |
samping rektorat dan FIB |
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB ini
pun tak luput dari minimnya lahan parkir, terbukti lahan parkir yang terletak
di cafetaria UB sudah tak sanggup lagi memuat tumpahan kendaraan yang sampai
muntah di bahu jalan depan fakultas, sementara di sebelah kanan dan kiri sudah
sesak dengan banyak kendaraan yang berdesak desakan mencari lahan parkir. Tak pelak
kemacetan di depan FIB sering terjadi. Arah lalulintas dari arah Fakultas Kedokteran yang melintasi depan FIB ditambah
arah laju dari Fakultas perikanan menambah padatnya kondisi jalan.
Seharusnya dalam upaya menata
tata ruang kampus pihak birokrat kampus memperhatikan ini. Urusan fasilitas
sarana dan prasarana tentunya menjadi hal yang menunjang proses belajar dan
mengajar. Tidak hanya memperhatikan kuota mahasiswa yang diterima saja , tetapi
aspek pengembangan fasilitas juga di perhatikan. Kemungkinan terbesar jika UB
tetap memberlakukan hal ini, Brawijaya ke depan wajahnya tak ubah seperti pasar
besar saja. Yang mana penuh dengan kemacetan dan kepadatan parkir, sangat jauh
dari idealnya tempat belajar yang elegan.(Red)
0 komentar:
Posting Komentar